Uang (money) merupakan serangkaian aset dalam
perekonomian yang biasanya digunakan oleh orang untuk membeli barang dan jasa
dari orang lain. Menurut definisi pakar ekonomi, uang hanya meliputi salah satu
bentuk kesejahteraan yang biasanya diterima oleh penjual sebagai ganti dari
barang atau jasa mereka.
Dari
kesulitan-kesulitan yang akan timbul sebagai akibat dari ketiadaan uang seperti
yang baru diterangkan diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa uang diciptakan
dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar dan
perdagangan. Maka uang selalu didefinisikan sebagai benda yang disetujui oleh
masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar /
perdagangan. Yang dimaksudkan dengan kata disetujui dalam definisi ini adalah
terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan
satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar.
Agar masyarakat menyetujui penggunaan suatu benda sebagai alat perantaraan
dalam kegiatan tukar-menukar dan menyetujui penggunaan suatu benda sebagai
uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Nilainya
tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
2. Mudah
dibawa-bawa.
3. Mudah
disimpan tanpa mengurangi nilainya.
4. Tahan
lama.
5. Jumlahnya
terbatas (tidak berlebih – lebihan).
6. Bendanya
mempunyai mutu yang sama.
Emas
dan perak merupakan dua benda yang dapat memenuhi syarat-syarat ini pada masa
yang lalu. Oleh sebab itu benda tersebut telah menjadi alat perantaraan dalam
kegiatan perdagangan di berbagai negara di dunia ini sejak berabad-abad yang
lalu.
Kemajuan ekonomi dunia yang bertamba pesat sejak
berlakunya Revolusi Industri di negara-negara maju menyebabkan perdagangan
berkembang dengan sangat pesat sekali. Transaksi-transaksi yang dijalankan
telah menjadi berkali lipat nilainya. Uang emas dan perak tidak dapat ditambah
secepat seperti perkembangan perdagangan yang telah berlaku tersebut. Sebagai
akibatnya bertambah lama bertambah banyak negara menggantikan uang emas dan
perak dengan uang kertas sebagai alat tukar menukar. Pada masa ini uang kertas
dan uang bank atau uang giral, yaitu uang yang diciptakan oleh bank-bank umum/
bank perdagangan, adalah alat tukar menukar yang terutama di semua negara di
dunia ini.
Beberapa
Fungsi Uang
Berdasarkan kepada kesulitan-kesulitan yang dinyatakan
pada bagian yang lalu, yang akan timbul dalam perekonomian yang tiddak
menggunakan uang sebagai alat perantaraan dalam perdagangan, dalam ilmu ekonomi
peranan atau fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan
menjadi empat jenis. Mereka adalah:
a)
Uang
Sebagai Perantara Tukar Menukar
Dengan adanya uang, kegiatan tukar menukar akan jauh
lebih mudah dijalankan kalau dibandingkan dengan di dalam kegiatan perdagangan
secara barter. Seorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk
memenuhi kebutuhannya, akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila ia
memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang
dimilikinya dapat dengan mudah ditukarkan dengan barang-barang yang
diingininya. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit di dalam perdagangan
secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat
menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya, dan orang lain
itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.
“Kehendak ganda yang selaras” inintidak perlu wujud dalam
perekonomian yang menggunkan uang sebagai alat tukar menukar. Dengan adanya
uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu bersusah payah
mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini barang yang
dimilikinya. Adanya uang telah memungkinkannya untuk memperoleh barang yang
diingininya hanya dengan cara menemukan orang yang memiliki barang tersebut,
dan selanjutnya memperoleh barang tersebut dengan menggunakan uang. Penjual
barang tersebut selanjutnya dapat vmenggunakan uang yang diperolehnya untuk
membeli barang yang diingini orang lain. Dari contoh ini jelas dapat dilihat
bahwa apabila uang digunakan dalam kegiatan tukar meukar, maka waktu untuk
melakukan kegiatan tersebut dapat dipersingkat, tenaga dihemat, dan kegiatan
tukar menukar menjadi lebih sederhana. Ini berarti uang telah melancarkan
jalannya kegiatan perdagangan.
b)
Uang
Sebagai Satuan Nilai
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan
uang dalam masyarakat bersumber dari kesanggupannya untuk bertindak sebagai
satuan nilai. Yang dimaksud dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang
menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai
suatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukkan jumlah
uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. Di samping itu, dengan
membandingkan nilai berbagai jenis barang, Akan dapat ditentukan besarnya nilai
sesuatu barang jika dibandingkan dengan nilai barang-barang lain. Tanpa uang
nilai sesuatu barang haruslah dinyatakan dalam bentuk membandingkan kurs
pertukaran di antara sesuatu barang dengan berbagai jenis barang lainnya.
Misalnya, untuk menentukan nilai seekor lembu harus dinyatakan banyaknnya padi
atau beras, ayam, kambing dan berbagai jenis barang lainnya yang diperlukan
untuk dapat memperoleh lembu tersebut.
Penggunaan
uang sebagai satuan nilai menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah
untuk menentukan nilai sesuatu barang dengan cara menentukan nilai tukar barang
tersebut dengan berbagai jenis barang lainnya. Dengan mengetahui bahwa harga
sepatu adalah 50.000 rupiah sepasang, baju 25.000 rupiah sehelai, dan beras
2.500 rupiah sekilo, dengan mudah telah dapat diketahui perbandingan nilai dari
barang-barang tersebut. Masyarakat tidak perlu bersusah payah mengingat bahwa
satu pasang sepatu sama nilanya dengan dua helai baju dan sama nilainya dengan
20 kilo beras.
c)
Uang
Sebagai Alat Bayaran Tertunda
Transaksi-transaksi
dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan
pembayaran yang tertunda, atau penjualan secara kredit. Para pembeli memperoleh
barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datamg.
Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar dapat mendorong
perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para penjual akan lebih
merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu adalah sesuai dengan yang
diharapkannya. Dengan perkataan lain, yaitu uang, akan sesuai dengan yang
diharapkannya pada waktu menjual barang.
Satu
syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik
adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan
stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh
barang-barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila
syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran
tertunda tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang
lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau
menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang tertunda. Keadaan seperti itu
slalu terjadi pada waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari
waktu ke waktu.
d)
Uang
Sebagai Alat Penyimpan Nilai
Penggunaan
uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila
harga-harga barang stabil, menyimpan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari
menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis
uang yang terurama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak
memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan karena
kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut
bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank umum
yang"menyimpan" uang tersebut. Walaupun uang itu tidak di tangan
pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin menggunakan uang
tersebut. Yang perlu dilakukan pemiliknya adalah menulis selembar cek yang menunjukkan jumlah
uang yang harus dibayarkan dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan.
Jenis
kedua dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. Uang ini
juga nerupakan alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan nilai
dalam bentuk barang. Ia tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk
menyimpannya. Di dalam menyatakan bahwa uang merupakan alat penyimpan nilai
yang lebih baik daripada menyimpan kekayaan yang berupa barang, dimisalkan
bahwa nilai uang tidak mengalami perubahan yang berarti dari satu periode ke
periode lainnya. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan yang pesat nilai
uang akan terus-menerus mengalami kemerosotan. Maka kekayaan yang berupa uang
akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan kekayaan yang
berbentuk barang. Dalam keadaan demikian uang bukanlah alat penyimpan nilai
yang baik. Apabila keadaan seperti itu berlaku dalam perekonomian, masyarakat
akan beramai-ramai mengggantikan kekayaan yang berupa uang menjadi kekayaan
yang berbentuk barang.
Jenis Uang Sepanjang Sejarah
Sejarah uang sangat berhubungan dengan
sejarah peradaban manusia. Semenjak manusia memulai peradabannya dan ke luar
dari "zaman batu", Mereka telah menciptakan berbagai bentuk barang
yang digunakan sebagai alat perantara dalam tukar menukar. Uraian berikut
secara ringkas menerangkan perkembangan bentuk uang sepanjang peradaban
manusia.
Jenis
Uang Yang Mula-Mula Sekali Digunakan
Terdapat kesulitan-kesulitan yang
ditimbulakan oleh perdagangan secara barter menyebabkan sejak berabad-abad yang
lalu orang telah menggunakan uang sebagai alat untuk melancarkan kegiatan
tukar-menukar. Uang yang mula-mula sekali digunakan terdiri dari barang-barang
yang sangat dibutuhkan masyarakat dan yang banyak mereka gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Barang-barang tersebut dapat berubah bahan makanan
seperti beras, jagung, gandum, ikan, dam binatang-binatang ternak. Dan acapkali
pula ia berupa barang-barang yang membantu pekerjaan seseorang seperti pancing,
jala, dan bajak; barang-barang yang digunakan sebagai perhiasan seperti kalung,
sisir dan bedak; atau barang-barang yang digunakan sebagai alat pertahanan
seperti pedang, pisau, dan alat-alat senjata lainnya.
Kalau
diperhatikan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh benda yang akan bertindak
sebagai uang, maka sebenarnya barang-barang di atas belumlah memenuhi
syarat-syarat yang diperlukan untuk berperan sebagai uang. Oleh sebab itu
penggunaan barang-barang di atas sebagai uang hanya terjadi dalam masyarakat
yang sangat luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar