Senin, 27 April 2015

Definisi dan Ciri-ciri Uang

            Uang (money) merupakan serangkaian aset dalam perekonomian yang biasanya digunakan oleh orang untuk membeli barang dan jasa dari orang lain. Menurut definisi pakar ekonomi, uang hanya meliputi salah satu bentuk kesejahteraan yang biasanya diterima oleh penjual sebagai ganti dari barang atau jasa mereka.
Dari kesulitan-kesulitan yang akan timbul sebagai akibat dari ketiadaan uang seperti yang baru diterangkan diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar dan perdagangan. Maka uang selalu didefinisikan sebagai benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar / perdagangan. Yang dimaksudkan dengan kata disetujui dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar. Agar masyarakat menyetujui penggunaan suatu benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar dan menyetujui penggunaan suatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat berikut:
1.      Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
2.      Mudah dibawa-bawa.
3.      Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
4.      Tahan lama.
5.      Jumlahnya terbatas (tidak berlebih – lebihan).
6.      Bendanya mempunyai mutu yang sama.
Emas dan perak merupakan dua benda yang dapat memenuhi syarat-syarat ini pada masa yang lalu. Oleh sebab itu benda tersebut telah menjadi alat perantaraan dalam kegiatan perdagangan di berbagai negara di dunia ini sejak berabad-abad yang lalu.
            Kemajuan ekonomi dunia yang bertamba pesat sejak berlakunya Revolusi Industri di negara-negara maju menyebabkan perdagangan berkembang dengan sangat pesat sekali. Transaksi-transaksi yang dijalankan telah menjadi berkali lipat nilainya. Uang emas dan perak tidak dapat ditambah secepat seperti perkembangan perdagangan yang telah berlaku tersebut. Sebagai akibatnya bertambah lama bertambah banyak negara menggantikan uang emas dan perak dengan uang kertas sebagai alat tukar menukar. Pada masa ini uang kertas dan uang bank atau uang giral, yaitu uang yang diciptakan oleh bank-bank umum/ bank perdagangan, adalah alat tukar menukar yang terutama di semua negara di dunia ini.

 Beberapa Fungsi Uang
            Berdasarkan kepada kesulitan-kesulitan yang dinyatakan pada bagian yang lalu, yang akan timbul dalam perekonomian yang tiddak menggunakan uang sebagai alat perantaraan dalam perdagangan, dalam ilmu ekonomi peranan atau fungsi uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis. Mereka adalah:

a)   Uang Sebagai Perantara Tukar Menukar
            Dengan adanya uang, kegiatan tukar menukar akan jauh lebih mudah dijalankan kalau dibandingkan dengan di dalam kegiatan perdagangan secara barter. Seorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya, akan dapat dengan mudah memperolehnya apabila ia memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Uang yang dimilikinya dapat dengan mudah ditukarkan dengan barang-barang yang diingininya. Kegiatan tukar menukar adalah lebih rumit di dalam perdagangan secara barter. Tukar menukar baru akan berlangsung apabila seseorang dapat menawarkan sesuatu barang yang diingini oleh seseorang lainnya, dan orang lain itu memiliki barang yang diinginkan oleh orang yang pertama.
            “Kehendak ganda yang selaras” inintidak perlu wujud dalam perekonomian yang menggunkan uang sebagai alat tukar menukar. Dengan adanya uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini barang yang dimilikinya. Adanya uang telah memungkinkannya untuk memperoleh barang yang diingininya hanya dengan cara menemukan orang yang memiliki barang tersebut, dan selanjutnya memperoleh barang tersebut dengan menggunakan uang. Penjual barang tersebut selanjutnya dapat vmenggunakan uang yang diperolehnya untuk membeli barang yang diingini orang lain. Dari contoh ini jelas dapat dilihat bahwa apabila uang digunakan dalam kegiatan tukar meukar, maka waktu untuk melakukan kegiatan tersebut dapat dipersingkat, tenaga dihemat, dan kegiatan tukar menukar menjadi lebih sederhana. Ini berarti uang telah melancarkan jalannya kegiatan perdagangan.

b)   Uang Sebagai Satuan Nilai
Keuntungan selanjutnya dari penggunaan uang dalam masyarakat bersumber dari kesanggupannya untuk bertindak sebagai satuan nilai. Yang dimaksud dengan satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. Di samping itu, dengan membandingkan nilai berbagai jenis barang, Akan dapat ditentukan besarnya nilai sesuatu barang jika dibandingkan dengan nilai barang-barang lain. Tanpa uang nilai sesuatu barang haruslah dinyatakan dalam bentuk membandingkan kurs pertukaran di antara sesuatu barang dengan berbagai jenis barang lainnya. Misalnya, untuk menentukan nilai seekor lembu harus dinyatakan banyaknnya padi atau beras, ayam, kambing dan berbagai jenis barang lainnya yang diperlukan untuk dapat memperoleh lembu tersebut.

Penggunaan uang sebagai satuan nilai menyebabkan masyarakat tidak perlu bersusah payah untuk menentukan nilai sesuatu barang dengan cara menentukan nilai tukar barang tersebut dengan berbagai jenis barang lainnya. Dengan mengetahui bahwa harga sepatu adalah 50.000 rupiah sepasang, baju 25.000 rupiah sehelai, dan beras 2.500 rupiah sekilo, dengan mudah telah dapat diketahui perbandingan nilai dari barang-barang tersebut. Masyarakat tidak perlu bersusah payah mengingat bahwa satu pasang sepatu sama nilanya dengan dua helai baju dan sama nilainya dengan 20 kilo beras.

c)    Uang Sebagai Alat Bayaran Tertunda
Transaksi-transaksi dalam perekonomian yang sudah berkembang banyak sekali dilakukan dengan pembayaran yang tertunda, atau penjualan secara kredit. Para pembeli memperoleh barangnya terlebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan datamg. Penggunaan uang sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar dapat mendorong perkembangan perdagangan yang bersifat demikian karena para penjual akan lebih merasa yakin bahwa pembayaran yang ditunda itu adalah sesuai dengan yang diharapkannya. Dengan perkataan lain, yaitu uang, akan sesuai dengan yang diharapkannya pada waktu menjual barang.

Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankannya dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang-barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang tertunda. Keadaan seperti itu slalu terjadi pada waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari waktu ke waktu.

d)   Uang Sebagai Alat Penyimpan Nilai
Penggunaan uang memungkinkan kekayaan seseorang disimpan dalam bentuk uang. Apabila harga-harga barang stabil, menyimpan dalam bentuk uang lebih menguntungkan dari menyimpannya dalam bentuk barang. Di dalam perekonomian yang sudah maju, jenis uang yang terurama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkan karena kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank umum yang"menyimpan" uang tersebut. Walaupun uang itu tidak di tangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin menggunakan uang tersebut. Yang perlu dilakukan pemiliknya adalah  menulis selembar cek yang menunjukkan jumlah uang yang harus dibayarkan dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan.

Jenis kedua dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. Uang ini juga nerupakan alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan nilai dalam bentuk barang. Ia tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk menyimpannya. Di dalam menyatakan bahwa uang merupakan alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan kekayaan yang berupa barang, dimisalkan bahwa nilai uang tidak mengalami perubahan yang berarti dari satu periode ke periode lainnya. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan yang pesat nilai uang akan terus-menerus mengalami kemerosotan. Maka kekayaan yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan kekayaan yang berbentuk barang. Dalam keadaan demikian uang bukanlah alat penyimpan nilai yang baik. Apabila keadaan seperti itu berlaku dalam perekonomian, masyarakat akan beramai-ramai mengggantikan kekayaan yang berupa uang menjadi kekayaan yang berbentuk barang.

Jenis Uang Sepanjang Sejarah
Sejarah uang sangat berhubungan dengan sejarah peradaban manusia. Semenjak manusia memulai peradabannya dan ke luar dari "zaman batu", Mereka telah menciptakan berbagai bentuk barang yang digunakan sebagai alat perantara dalam tukar menukar. Uraian berikut secara ringkas menerangkan perkembangan bentuk uang sepanjang peradaban manusia.

Jenis Uang Yang Mula-Mula Sekali Digunakan
Terdapat kesulitan-kesulitan yang ditimbulakan oleh perdagangan secara barter menyebabkan sejak berabad-abad yang lalu orang telah menggunakan uang sebagai alat untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar. Uang yang mula-mula sekali digunakan terdiri dari barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat dan yang banyak mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang tersebut dapat berubah bahan makanan seperti beras, jagung, gandum, ikan, dam binatang-binatang ternak. Dan acapkali pula ia berupa barang-barang yang membantu pekerjaan seseorang seperti pancing, jala, dan bajak; barang-barang yang digunakan sebagai perhiasan seperti kalung, sisir dan bedak; atau barang-barang yang digunakan sebagai alat pertahanan seperti pedang, pisau, dan alat-alat senjata lainnya.

Kalau diperhatikan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh benda yang akan bertindak sebagai uang, maka sebenarnya barang-barang di atas belumlah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk berperan sebagai uang. Oleh sebab itu penggunaan barang-barang di atas sebagai uang hanya terjadi dalam masyarakat yang sangat luas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar