Selasa, 28 April 2015

Eksistensi Pasar Tradisional

Pasar dalam hal ini jelas mempunyai peranan sangat penting dalam sistem ekonomi. Mekanisme kegiatan pasar sangat diwarnai oleh arus barang yang tersedia, dan menentukan karakteristik dari pasar itu sendiri. Kalau dilihat dari kegiatan pasar, ada berbagai jenis pasar. Bromley mengklasifikasikan pasar menjadi tiga kelompok: pasar harian,pasar berkala, dan pasar khusus, yang masing-masing pasar mempunyai kegiatan jual-beli tersendiri (Chandler:1984).
           Pasar tradisional merupakan pasar yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Banyak pula orang sering melakukan jual-beli di pasar tradisional, eksistensi pasar tradisional mulai di kenal sejak masuknya pedagang dari India yang masuk ke Indonesia. Dan akhirnya terus berkembang hingga saat ini. Tetapi meskipun kian hari eksistensi pasar tradisional di saingi oleh hadirnya pasar modern yang kembali bermunculan, peran dari pasar tradisional sebagai penumbuh ekonomi di Indonesia tetap ada dan aktif.
           Pasar tradisional tidak hanya berada di desa, tetapi di kota-kota juga masih terdapat pasar tradisional. Meskipun pasar tradisional di kenal kurang bersih, sempit, bau, dan kurang memberi kenyamanan bagi konsumen, pasar tradisional masih tetap berdiri dan tetap berjalan dengan baik. Pasar tradisional yang berada di pedesaan merupakan bagian yang sangat penting dari ekonomi pedesaan, dan pasar-pasar tradisional yang ada di perkotaan ada sebagian merupakan pasar sentral bagi pasar-pasar di sekitarnya maupun bagi pasar-pasar di pedesaan. Antara pasar tradisional yang ada di desa dengan pasar tradisional yang ada di kota terdapat jaringan perdagangan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat karena adanya distribusi barang dagangan ke pasar-pasar tradisional kota.
            Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa melalui pasar-pasar tersebut terjadi hubungan jaringan ekonomi. Pasar tradisional di kota maupun di desa menjadi arena penting bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan pokok kesehariannya, kebutuhan khusus yang berupa pakaian, maupun perlengkapan lainnya. Hasil survei yang dilakukan AC. Nielsen menunjukan bahwa jumlah pasar tradisional di Indonesia mencapai 1,7 juta unit atau 73% dari keseluruhan pasar yang ada. Namun, ternyata laju pertumbuhan pasar modern jauh lebih tinggi daripada pasar tradisional (Situs resmi DPW-DKI Jakarta:2005).

             Keberadaan pasar-pasar tradisional di kota mempunyai karakteristik berbeda dengan pasar-pasar tradisional yang berada di desa. Kondisi pasar tradisional di kota lebih terorganisir, baik dalam hal penataan ruang jual-beli, jenis-jenis barang yang dijual (baik secara kualitas maupun kuantitas), maupun tersedianya aneka barang untuk memenuhi kebutuhan sebagian penduduk kota. Selain itu, tempat pasar tradisional itu sendiri berupa banguna permanen sederhana. Disamping itu juga pasar-pasar tradisional di kota memiliki keberagaman, yang berkembang dengan aneka kekhususan misalnya pasar buah, bunga, pasar barang-barang antik/tenun, pasar burung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar