Pasar dalam hal ini jelas mempunyai
peranan sangat penting dalam sistem ekonomi. Mekanisme kegiatan pasar sangat
diwarnai oleh arus barang yang tersedia, dan menentukan karakteristik dari
pasar itu sendiri. Kalau dilihat dari kegiatan pasar, ada berbagai jenis pasar.
Bromley mengklasifikasikan pasar menjadi tiga kelompok: pasar harian,pasar berkala,
dan pasar khusus, yang masing-masing pasar mempunyai kegiatan jual-beli
tersendiri (Chandler:1984).
Pasar tradisional merupakan pasar
yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Banyak pula orang sering melakukan
jual-beli di pasar tradisional, eksistensi pasar tradisional mulai di kenal
sejak masuknya pedagang dari India yang masuk ke Indonesia. Dan akhirnya terus
berkembang hingga saat ini. Tetapi meskipun kian hari eksistensi pasar
tradisional di saingi oleh hadirnya pasar modern yang kembali bermunculan,
peran dari pasar tradisional sebagai penumbuh ekonomi di Indonesia tetap ada
dan aktif.
Pasar tradisional tidak hanya berada di desa, tetapi di kota-kota juga
masih terdapat pasar tradisional. Meskipun pasar tradisional di kenal kurang
bersih, sempit, bau, dan kurang memberi kenyamanan bagi konsumen, pasar
tradisional masih tetap berdiri dan tetap berjalan dengan baik. Pasar
tradisional yang berada di pedesaan merupakan bagian yang sangat penting dari
ekonomi pedesaan, dan pasar-pasar tradisional yang ada di perkotaan ada
sebagian merupakan pasar sentral bagi pasar-pasar di sekitarnya maupun bagi
pasar-pasar di pedesaan. Antara pasar tradisional yang ada di desa dengan pasar
tradisional yang ada di kota terdapat jaringan perdagangan yang cukup
signifikan. Hal ini terlihat karena adanya distribusi barang dagangan ke
pasar-pasar tradisional kota.
Dengan kata lain dapat dikatakan
bahwa melalui pasar-pasar tersebut terjadi hubungan jaringan ekonomi. Pasar
tradisional di kota maupun di desa menjadi arena penting bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan pokok kesehariannya, kebutuhan khusus
yang berupa pakaian, maupun perlengkapan lainnya. Hasil survei yang dilakukan
AC. Nielsen menunjukan bahwa jumlah pasar tradisional di Indonesia mencapai 1,7
juta unit atau 73% dari keseluruhan pasar yang ada. Namun, ternyata laju
pertumbuhan pasar modern jauh lebih tinggi daripada pasar tradisional (Situs
resmi DPW-DKI Jakarta:2005).
Keberadaan pasar-pasar tradisional
di kota mempunyai karakteristik berbeda dengan pasar-pasar tradisional yang
berada di desa. Kondisi pasar tradisional di kota lebih terorganisir, baik
dalam hal penataan ruang jual-beli, jenis-jenis barang yang dijual (baik secara
kualitas maupun kuantitas), maupun tersedianya aneka barang untuk memenuhi
kebutuhan sebagian penduduk kota. Selain itu, tempat pasar tradisional itu
sendiri berupa banguna permanen sederhana. Disamping itu juga pasar-pasar
tradisional di kota memiliki keberagaman, yang berkembang dengan aneka
kekhususan misalnya pasar buah, bunga, pasar barang-barang antik/tenun, pasar
burung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar