Berdasarkan
kepada ciri-ciri kegiatan perdagangan yang dijalankan dalam berbagai masyarakat
(dimasa lalu dan pada masa kini), perekonomian dapat dibedakan kepada:
“perekonomian barter” dan “perekonomian uang. Yang diartikan dengan perekonomian
barter adalah suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat dimana kegiatan produksi
dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar-menukar masih sangat
terbatas, dan jual-beli dilaksanakan secara pertukaran barang dengan barang.
Yang
diartikan dengan perekonomian uang adalah
perekonomian yang sudah menggunakan uang sebagai alat pertukaran dalam
kegiatan perdagangan. Semua negara di dunia ini sudah dapat digolongkan sebagai
perekonomian uang. Kebanyakan perdaganagan dilakukan dengan menggunkan uang.
Semakin modern suatu negara semakin penting peranan uang dalam menggalakkan
kegiatan perdagangan.
Beberapa
Kelemahan Perdagangan Barter
Semenjak berabad-abad yang lalu masyarakat telah
menyadari bahwa uang sangat penting peranannya dalam melancarkan kegiatan
perdagangan. Tanpa uang kegiatan perdagangan menjadi sangat terbatas dan
pengkhususan tidak dapat berkembang. Keadaan seperti ini akan membatasi
perkembangan ekonomi yang dapat dicapai. Peranan uang yang sangata penting ini
dapat dengan nyata dilihat dari memperhatikan masalah-masalah yang akan
dihadapi apabila perdaganagan dijalankan secara barter.
Uraian
dibawah ini menerangkan bentuk-bentuk
masalah yang diahadapi dalam perdagangan secara barter.
a.
Perekonomian
barter memerlukan kehendak ganda yang selaras
Yang dimaksudkan dengan kehendak ganda yang selaras
“double coincidence of wants” adalah: tiap pihak yang ingin melakukan
pertukaran memiliki barang yang diingini pihak lain, dan mencari barang yang
dimiliki pihak lain. Sebagai contoh, Amir ingin menukar baju yang dibuat dan
dimilikinya dengan beras dan Amri memiliki kelebihan padi yang ditanamnya dan
ingin mencari baju yang seperti yang dibuat Amir. Keadaan seperti itu
memungkinkan berlakunya tukar-menukar atau barter. Tetapi keadaan seperti itu
tidak selalu berlaku. Amir tidak dapat memperoleh beras apabila Amri
menginginkan celana atau sepatu. Sebaliknya, Amri juga tidak dapat menukar
berasanya dengan Amir, karena Amir hanya mempunyai baju untuk ditukarkan.
b.
Penentuan
harga sukar dilakukan
Dalam kegiatan pertukaran dengan menggunakan uang,
berbagai barang dapat dengan mudah ditentukan nilainya dengan menyatakannya
dalam bentuk jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperolehnya. Harga satu
kilogram beras dua ribu lima ratus rupiah, harga seekor kambing Rp 100 ribu dan
harga sehelai baju Rp 20 ribu. Dari harga-harga tersebut dapatlah ditentukan
perbandingan nilai diantara satu barang dengan barang lainnya. Contoh diatas
menunjukkan bahwa seekor kambing = 5 helai baju = 40 kilogram beras. Dalam
perekonomian barter cara menentukan harga dengan menggunakan satuan uang tak
dapat dilakukan. Oleh sebab itu nilai pertukaran suatu barang dengan berbagai
barang lain harus dibuat, yaitu seperti contoh diatas yang menilai harga
kambing berdasarakan kepada jumlah baju dan beras yang harus disediakan untuk
memeperolehnya. Cara ini akan merumitkan kegiatan tukar-menukar dan
perdagangan.
c.
Perekonomian
barter membatasi pilihan pembeli
Apabila pertukaran dilakukan secara barter, seorang
pembeli akan terikat kepada syarat yang ditentukan pihak lain yang mengingini
barang yang dimilikinya. Sebagai contoh,
seorang petani ingin menjual sebagian dari padinya. Pada mulanya ia ingin
menukar sebanyak 1.00 kilogram saja. Tetapi pihak yang ingin mencari padi
mempunyai kerbau yang harus ditukar dengan 1.000 kilogram padi. Dalam keadaan
seperti ini petani tersebut mempunyai dua pilihan, membatalkan niat menukar
padinya atau menukarkan 1.000 kilogram padinya dengan kerbau. Dalam
perekonomian uang kedua keadaan itu tak perlu berlaku, karena petani tersebut
dapat dengan mudah menjual 1.00 kilogram dan menerima uang dari penjualan
tersebut dan seterusnya menyimpan uang tersebut dan digunakan kemudian untuk
membeli barang lain yang diingininya.
d.
Menyulitkan
pembayaran tertunda
Dalam perekonomian uang penjualan secara kredit, yaitu
penjualan dengan pembayaran di masa yang kemudian, dapat dengan mudah
dilakukan. Perjanjian dapat dengan mudah dibuat, yaitu nilai kredit dapat
dinyatakan dalam mata uang yang
digunakan. Dalam sistem barter, penjualan secara kredit akan dibayar dalam
bentuk barang juga dan ini menyukarkan perdagangan karena:
1) Timbul
masalah untuk menentukan jenis barang yang akan digunakan untuk pembayaran, dan
2) Harus
dibuat perjanjian mengenai mutu barang yang akan digunakan sebagai pembayaran.
e.
Sukar
menyimpan kekayaan
Dalam perekonomian modern kekayaan disimpan dalam bentuk
uang atau harta yang bersifat uang seperti saham, tabungan di bank dan
sebagainya. Dalam perekonomian barter menyimpan kekayaan sukar dilakukan.
Kekayaan harus disimpan dalam bentuk uang seperti rumah, ternak peliharaan,
emas dan perhiasan lain, atau tanah. Kekayaan-kekayaan ini memerlukan tempat
dan biaya untuk menyimpannya. Dalam perekonomian uang masyarakat mempunyai
alternatif yang lebih banyak dalam menyimpan kekayaannya, dan tidak perlu
seluruhnya dalam bentuk barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar