Selasa, 28 April 2015

Peranan Pasar Tradisional, Relasi, dan Jaringan

Dengan merebaknya pasar modern saat ini, pasar tradisional semakin terdesak, terpinggirkan, dan mulai ditinggalkan. Dari kacamata sosiologi (Nugroho:2001), pasar merupakan institusi sosial yang diatur dengan norma-norma dan sangsi dan dibentuk melalui interaksi sosial. Pendapat ini menegaskan bahwa pasar tidak hanya  sekedar ruang ekonomi, tetapi juga sebagai ruang sosial. Di arena inilah modal sosial diaktifkan yang merekatkan hubungan-hubungan sosial dan memungkinkan langgengnya transaksi ekonomi. Hadirnya pusat-pusat perbelanjaan, juga kaki lima merpakan bagian dari sistem ekonomi perkotaan, dan merupakan Ikon kota besar yang sudah melekat pada sejumlah kota-kota besar di Indonesia.
           Ekonomi rakyat adalah perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat, yaitu usaha ekonomi yang menjadi sumber penghasilan keluarga atau orang-perorangan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (basic-needs) yaitu pangan, sandang, papan. Kesehatan, pendidikan ( Gunawan:1999).
Sehubungan dengan itu eksistensi pasar tradisional yang dimaksudkan ialah keberlangsungan aktivitas pasar termasuk relasi dan jaringannya terhadap pasar-pasar lain yang ada di sekitarnya. Keberadaan Pasar Tradisional yang dikelola oleh pemerintah ialah sebagai salah satu penunjang perekonomian daerah, dan juga sebagai penunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diambil dari penerimaan retribusi pasar. Secara filosofis, retribusi berarti pungutan yang dibebankan kepada masyarakat karena telah mendapatkan imbal-balik pelayanan (Pemerintah).
            Dengan demikian retribusi yang terpungut dari masyarakat seperti pedagang pasar, harus direspon Pemerintah Daerah dengan pelayanan yang layak. Misalnya melalui peningkatan pelayanan pasar yang baik, meliputi evaluasi lokasi pasar dan kondisi sarana prasarana pasar yang memadahi atau representative. Tidak hanya itu, masalah tata kelola pasar yang kurang dalam upaya pembangunannya juga harus di perhatikan oleh Pemerintah.
           Pasar Tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian di negeri ini. Alur perputaran uang sangatlah cepat. Selain karena proses tawar menawar, dengan adanya informasi yang cepat menyebar lewat mulut ke mulut juga dapat  menjadi pendukung bagi penjual untuk mendapatkan konsumen. Tidak hanya itu, Pasar Tradisional dapat menampung banyak pedagang yang cukup untuk mengurangi angka pengangguran. Banyak juga orang yang menggantungkan hidupnya dari dalam pasar ini, misal: pemasok bahan kebutuhan, petani yang juga memasok barang, tengkulak atau pengangkut barang, buruh gendong, dan sebagainya. Pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi, melancarkan kegiatan yang bersifat ekonomi.
            Dalam bidang produksi, pasar menyediakan kebutuhan modal, alat dan tenaga. Kemudian dalam bidang konsumsi, pasar menyediakan kebutuhan primer dan skunder. Sedang dalam bidang distribusi, pasar berperan besar terhadap penyebarluasan barang-barang kebutuhan masyarakat. Proses yang berjalan sebagaimana diutarakan diatas sesuai dengan kerangaka terurai penulisannya dapat diuraikan satu persatu menurut pola pembahasan yang telah ditetapkan.
Menurut Feriyanto (2006:12), dikatakan bahwa pasar tradisional memiliki beberapa fungsi yang positif bagi peningkatan perekonomian daerah yaitu antara lain pasar tradisional berfungsi sebagai 1) pusat perkembangan perekonomian rakyat; 2) sumber retribusi daerah; 3) sebagai tempat pertukaran barang; 4) sebagai tempat perputaran uang daerah; dan 5) sebagai sumber lapangan pekerjaan. Sebagai pusat perkembangan ekonomi rakyat sudah tentu pasar tradisional. Walaupun ada sebagian pedagang pasar tradisional yang bermodal besar, namun sebagian besar pedagang pasar tradisional merupakan “pedagang kecil” dengan modal yang kecil pula. Selain itu segmen pembeli pasar tradisional sebagian besar merupakan rakyat kebanyakan, yang menginginkan harga barang yang relatif murah dan terjangkau. Adanya proses tawar-menawar antar pedagang pembeli di pasar tradisional, sehingga secara psikologis dapat memberikan nilai positif pada proses interaksi antara keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar